Total Tayangan Halaman

Selasa, 22 Februari 2011

Menabung

Seminggu yang lalu, Ekal merengek minta dibelikan mobil yang ada remot controlnya...Ceritanya gini, pas pulang sekolah, Ekal ngomongin temannya yang punya mainan baru..."bunda, tadi temanku di sekolah ada yang punya mainan baru.. Bagus banget deh..Mobil pake remot bunda. enak..!  nggak capek. Tinggal duduk, mobil bisa lari kemana-mana. Kan pake remot..". bla...bla...bla.. Dia cerita dari A ampe Z tentang mobil remot dan ujung-ujungnya bisa ditebak, ..Dia pengen juga dibelikan mobil dengan remot control. Melihat antusiasmenya, saya iyakan maunya untuk membeli mainan baru, tapi dengan syarat harus nabung sampai uangnya cukup untuk membeli mobil mainan. Uang sisa belanja akan saya berikan untuk dia tabung. "Asyiiik..." dia teriak kegirangan..Besoknya, dia telah sedia toples plastik untuk tempat menabung.
Tiap pagi, setelah saya pulang dari belanja, dia selalu nanya, "bunda, hari ini uang belanja sisa berapa?". Dia akan tampak sumringah ketika menerima uang..seraya menghitung jumlah uang yang telah didapat hari ini.
Begitu terus berulang hingga satu minggu lebih. Sampai akhirnya hari ini, saya antar dia ke toko mainan. Saya suruh dia untuk milih sendiri mainan impiannya. Rona bahagia terpancar dari wajahnya. Dia juga membelikan mainan untuk sang adek, mainan alat masak-masak'an. "Biar adek Ines juga senang bunda", begitu katanya. Alhamdulillah....


Kawan-kawan,
Budaya menabung memang harus dibiasakan sejak kecil. Agar anak kita menghargai nilai uang. Agar mereka dapat mengalami proses mendapatkan, tidak hanya merasakan nikmatnya menggunakan.
Banyak negara-negara maju seperti Amerika, Jepang dan negara-negara Eropa yang menjadikan menabung sebagai bagian dari gaya hidup. Anak-anak kecil sudah mereka ajari menabung dulu untuk mendapatkan sesuatu.
Dinegara kita, tampaknya menabung masih kurang membudaya. Masyarakat kita masih menganggap bahwa menabung tidak banyak manfaatnya. "Toh bulan depan kita akan dapat gaji lagi". begitu kira-kira ungkapannya. Atau mengambil jalan untuk kredit (berhutang), jika menginginkan suatu barang sedang uang belum ada. Ambil barang dulu, bayar belakangan, dengan tidak memperhitungkan cost of money (bunga kredit). Ada juga masyarakat yang menganggap menabung merupakan beban, "bagaimana dapat menabung, wong untuk kebutuhan pokok saja kadang masih kurang", kata sebagian masyarakat yang lain.
Padahal, kebiasaan menyisihkan pendapatan sebenarnya tidak harus orang yang sudah memiliki pendapatan yang besar. Orang dengan pendapatan sedikit, bisa menabung asal ada tekad untuk menyisihkan sebagian pendapatannya.


Di negara tropis, dimana tanaman bisa berbuah sepanjang tahun, karakter menabung pada masyarakatnya kurang berkembang. Mereka terbiasa dimanjakan oleh alam. Berbeda dengan masyarakat di negara-negara sub tropis. Sejak zaman pra modern, perubahan musim sepanjang tahun, memaksa mereka untuk menyimpan makanan sebagai cadangan di musim dingin dan musim gugur. Kebiasaan ini terbentuk hingga menjadi gaya hidup sampai sekarang.


Dari sini terlihat, bahwa menabung merupakan karakter yang dapat dibangun dalam diri seseorang. Kebiasaan yang harus diupayakan. Tidak hanya pada anak kecil, tapi juga keharusan bagi para orang dewasa, terutama dalam pengelolaan keuangan rumah tangga.


Menurut para pakar keuangan, 20% dari total pendapatan seharusnya sudah di save ketika awal bulan. sisanya yang 80% untuk semua pos kebutuhan rumah tangga. Jangan menabung dari sisa pengeluaran pada akhir bulan. Karena biasanya kita kurang bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Tahu-tahu akhir bulan keuangan rumah tangga sudah devisit, akhirnya jalan keluarnya adalah hutang. Nah lo..
misalnya gaji anda 1 juta, setelah gajian langsung tabung 200 ribu, sisanya 800 ribu untuk memenuhi kebutuhan bulanan. Anda harus bisa mengatur, agar uang 800 ribu cukup untuk semua kebutuhan. Prioritaskan yang penting, tinggalkan yang tidak terlalu dibutuhkan. Begitu juga jika gaji naik, jumlah yang ditabung juga akan meningkat. Kalau anda sudah terbiasa melakukan hal ini, maka kebiasaan menabung telah menjadi karakter anda. Sejalan dengan firman Allah dalam QS Al Furqon:67 "Termasuk hamba-hamba tuhan yang maha pengasih, orang-orang yang apabila menginfaqkan harta mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, diantara keduanya secara wajar".
Wallahu A'lam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar